Selasa, 23 Februari 2016
Sabtu, 26 September 2015
I Dream of Me
I dream of me
Waiting for you in my graduation ceremony
Seeing you sitting next to my parents
Smiling when I see you waving at me when I receive the diploma
Looking at your proud eyes from the distance
Discussing where we should dine to celebrate
Cursing the traffic jam when we're leaving that place
Having you to remind me not to ruin the special day
Waiting for you in my graduation ceremony
Seeing you sitting next to my parents
Smiling when I see you waving at me when I receive the diploma
Looking at your proud eyes from the distance
Discussing where we should dine to celebrate
Cursing the traffic jam when we're leaving that place
Having you to remind me not to ruin the special day
I dream of me
Browsing the mall for a perfect ring
The one that will last forever like the joy we will always have
Thinking of how I'm going to say it
Planning on a fine cozy dinner where I am going to ask your forever
Hiding my purpose with excuses
Making you upset and angry
Ends my explanation with a proposal
I dream of me
Arguing about who are invited
Choosing a perfect gown
Arranging our getaway after the ceremony
Undergoing an ethnic ritual, a step before our union
I dream of me
With you, on the bed with our pillow talk
Talking dirty and discussing of our wild fantasy
Planning dirty plans of where to make love
Suggesting where should we eat and relax before we head back to bed again
Kamis, 05 Juni 2014
Stop Merokok / Stop Junk Food?
Gue selalu tersenyum sinis mendengar mereka yang terlalu membenci perokok, seolah merokok itu dosa. Kenapa? Karena menurut gue mereka terlalu terbuai oleh kampanye anti-rokok yang "looks cool" dan tidak mampu melihat secara luas.
Gue nggak pernah merasa keren dengan merokok, tapi kok lu merasa keren dengan nggak merokok? Kalau lu segitu bencinya dengan rokok, stop consuming junkfood then. Cekal itu produsen burger dan kentang goreng. Coba buka mata kalian sedikit lebih luas. Coba ramban internet dan lihat perbandingan antara rokok dan junkfood. Dua-duanya punya bahaya yang sama. Bedanya cuma, junkfood mengandung sedikit porsi vitamin. Tapi, kalau fakta picik ini dipake untuk menyimpulkan junkfood lebih baik dari rokok, ya kalian sama bodohnya dengan mereka yang kalian cap bodoh karena merokok.
Beberapa membenarkan junkfood dengan statement, "Ya jangan sampe tiap hari. Sekali-sekali nggak apa-apa lah." Kalau mendengar ini, makin ketawalah gue. Emang rokok ga bisa sekali-sekali?
Setelah itu ditimpal lagi, "Kan rokok aditif (bikin candu)!" Makin sulitlah membagi nafas untuk ketawa dan bernafas. Coba cicip lagi deh burger dan kentang goreng. Nggak nagih lagi? "Kan berhenti pas kenyang." Ya sama dengan makan, ngerokok juga ada begah-nya kali.
Gue bukan anti non-smoker. Gue tidak merokok di tempat-tempat yang tidak semestinya. Gue tahu aturannya. Gue hormati mereka dan pilihan mereka, tapi jangan lebay lah. Hormatin juga pilihan gue dan kawan-kawan perokok (yang tahu diri tentunya).
Rokok dan junkfood sama-sama berbahaya. Semuanya ada yin dan yang-nya. Kalau gue kehilangan beberapa menit dari hidup gue untuk merokok, gue anggap gue menghibahkan nafas gue itu ke puluhan ribu buruh rokok, supaya nafas setiap mereka bisa lebih panjang beberapa detik. Itu adalah pilihan. Sama hal-nya dengan kalian memilih untuk tidak merokok.
Dalam hal ini, segala usaha untuk 100 persen menghilangkan kebiasaan merokok adalah konyol, karena menurut gue, apapun itu, sesederhana apapun hal itu, seaman apapun itu yang kita konsumsi, ujung-ujungnya yang harus dikampanyekan adalah "KENDALIKAN DIRIMU".
Gue nggak pernah merasa keren dengan merokok, tapi kok lu merasa keren dengan nggak merokok? Kalau lu segitu bencinya dengan rokok, stop consuming junkfood then. Cekal itu produsen burger dan kentang goreng. Coba buka mata kalian sedikit lebih luas. Coba ramban internet dan lihat perbandingan antara rokok dan junkfood. Dua-duanya punya bahaya yang sama. Bedanya cuma, junkfood mengandung sedikit porsi vitamin. Tapi, kalau fakta picik ini dipake untuk menyimpulkan junkfood lebih baik dari rokok, ya kalian sama bodohnya dengan mereka yang kalian cap bodoh karena merokok.
Beberapa membenarkan junkfood dengan statement, "Ya jangan sampe tiap hari. Sekali-sekali nggak apa-apa lah." Kalau mendengar ini, makin ketawalah gue. Emang rokok ga bisa sekali-sekali?
Setelah itu ditimpal lagi, "Kan rokok aditif (bikin candu)!" Makin sulitlah membagi nafas untuk ketawa dan bernafas. Coba cicip lagi deh burger dan kentang goreng. Nggak nagih lagi? "Kan berhenti pas kenyang." Ya sama dengan makan, ngerokok juga ada begah-nya kali.
Gue bukan anti non-smoker. Gue tidak merokok di tempat-tempat yang tidak semestinya. Gue tahu aturannya. Gue hormati mereka dan pilihan mereka, tapi jangan lebay lah. Hormatin juga pilihan gue dan kawan-kawan perokok (yang tahu diri tentunya).
Rokok dan junkfood sama-sama berbahaya. Semuanya ada yin dan yang-nya. Kalau gue kehilangan beberapa menit dari hidup gue untuk merokok, gue anggap gue menghibahkan nafas gue itu ke puluhan ribu buruh rokok, supaya nafas setiap mereka bisa lebih panjang beberapa detik. Itu adalah pilihan. Sama hal-nya dengan kalian memilih untuk tidak merokok.
Dalam hal ini, segala usaha untuk 100 persen menghilangkan kebiasaan merokok adalah konyol, karena menurut gue, apapun itu, sesederhana apapun hal itu, seaman apapun itu yang kita konsumsi, ujung-ujungnya yang harus dikampanyekan adalah "KENDALIKAN DIRIMU".
Kamis, 27 Juni 2013
Maaf
Maafkan anakmu, ya, orang tuaku,
karena aku belum mampu sepenuhnya menjadi apa yang kalian doakan ketika kalian dengar tangis pertamaku.
Maafkan abangmu, adikku,
karena aku belum mampu menjadi seorang kakak tempatmu bersandar dan berlindung.
Maafkan adikmu, kakakku,
karena aku belum mampu menjadi adik yang patut dibanggakan.
Maafkan aku, teman-temanku,
karena aku tidak akan selamanya bisa selalu ada untuk kalian.
Maafkan aku, anak-anak kecil di pinggir jalan,
karena aku belum bisa menemukan cara agar kalian tidak perlu mencari uang dan terus sekolah.
Maafkan aku, negaraku,
karena aku belum mampu menjadi pelopor perubahan demi Negara yang lebih baik.
Maafkan hambamu, Tuhanku,
karena aku belum bisa menjadi cermin kebesaranMu di dunia yang sekejap ini dan hanya terus bisa merengek akan pertolonganMu, tanpa ada pertumbuhan iman yang berarti.
Maafkan aku, kalian yang menaruh harapan padaku,
karena kalian mungkin akan dihadapkan pada kekecewaan.
Ketika semua kegagalan berkumpul jadi satu
Ketika terlalu banyak impi tidak terwujud
Hanya satu kata yang bisa terlintas
Maaf
karena aku belum mampu sepenuhnya menjadi apa yang kalian doakan ketika kalian dengar tangis pertamaku.
Maafkan abangmu, adikku,
karena aku belum mampu menjadi seorang kakak tempatmu bersandar dan berlindung.
Maafkan adikmu, kakakku,
karena aku belum mampu menjadi adik yang patut dibanggakan.
Maafkan aku, teman-temanku,
karena aku tidak akan selamanya bisa selalu ada untuk kalian.
Maafkan aku, anak-anak kecil di pinggir jalan,
karena aku belum bisa menemukan cara agar kalian tidak perlu mencari uang dan terus sekolah.
Maafkan aku, negaraku,
karena aku belum mampu menjadi pelopor perubahan demi Negara yang lebih baik.
Maafkan hambamu, Tuhanku,
karena aku belum bisa menjadi cermin kebesaranMu di dunia yang sekejap ini dan hanya terus bisa merengek akan pertolonganMu, tanpa ada pertumbuhan iman yang berarti.
Maafkan aku, kalian yang menaruh harapan padaku,
karena kalian mungkin akan dihadapkan pada kekecewaan.
Ketika semua kegagalan berkumpul jadi satu
Ketika terlalu banyak impi tidak terwujud
Hanya satu kata yang bisa terlintas
Maaf
Sabtu, 26 Januari 2013
Some Things Are Just Irreplaceable
Yes it is.
Yes I'm talking about love.
It is time I understand how those people who choose to stay alone after their loved one was taken away by a will which is beyond their power.
I bet those people have tried to replace the love they had from their late partner.
I bet they have tried to be realistic, to redirect their love to those who can stay by their side.
I bet they have tried to compensate with their job, hobbies, with their other loved ones, with a new partner who is similar to whom they loved, or even booze and boobs.
But the truth is
The love they have is not the love they had
The love they give is never the same
Some part of them are still lonely
Some part of them are left hollow
The laugh they have comes with a wish
Some even don't know how to cry anymore
The juice is never enough to get them drunk
Orgasm merely brings back sweet memories
I know this is a stage
A test to pass in the school of life
Some may encounter
Some fortunately don't
Some may overcome
Some may keep trying
Yes I'm talking about love.
It is time I understand how those people who choose to stay alone after their loved one was taken away by a will which is beyond their power.
I bet those people have tried to replace the love they had from their late partner.
I bet they have tried to be realistic, to redirect their love to those who can stay by their side.
I bet they have tried to compensate with their job, hobbies, with their other loved ones, with a new partner who is similar to whom they loved, or even booze and boobs.
But the truth is
The love they have is not the love they had
The love they give is never the same
Some part of them are still lonely
Some part of them are left hollow
The laugh they have comes with a wish
Some even don't know how to cry anymore
The juice is never enough to get them drunk
Orgasm merely brings back sweet memories
I know this is a stage
A test to pass in the school of life
Some may encounter
Some fortunately don't
Some may overcome
Some may keep trying
Langganan:
Postingan (Atom)