Senin, 27 Juni 2011

The Music of The Universe

  Seperti kita tahu, atau menikmati namun tidak menyadari, musik adalah suatu temuan manusia yang "ajaib". Musik membuatku memahami bahwa manusia adalah bagian dari dua dunia, dunia jiwa dan dunia fisik, di mana manusia adalah segumpal jiwa yang berkeliaran di tengah jiwa semesta, dan sebagai automaton yang nyata di dunia fisik.

  Musik adalah jembatan keduanya. Bagaimana anda menjelaskan betapa bernyanyi atau bermain alat musik bisa melepaskan kalut di dalam jiwa kita? Bagaimana kita bisa menjelaskan betapa mendengarkan musik bisa merubah mood seseorang secara drastis? Bagaimana kombinasi beberapa nada dan irama tersebut bisa menjadi jalan manusia "melepaskan" apa yang ada di jiwanya, mengkomunikasikan dirinya dengan jiwa dunia melalui media lantunan frekuensi, amplitudo, dan segala elemen suara, menggetarkan gendang telinga dan memberikan kesan tersendiri.

  Belakangan ini aku juga menemukan sebuah video yang mendemonstrasikan bahwa tanaman pun mampu bermusik. Mistik? Tidak juga. Tanaman tersebut disambungkan dengan sebuah alat yang mengkonversi atau meng-amplify sinyal-sinyal (entah sinyal apa itu) menjadi kombinasi nada-nada yang mampu ditangkap telinga manusia. Terlepas dari kemungkinan bahwa itu hanya modifikasi dari aliran getah atau aktivitas tubuh tanaman yang menghasilkan bunyi super kecil, demonstrasi ini melahirkan ide bahwa musik adalah alat komunikasi segala bentuk jiwa di semesta ini.

Some are starting to believe that music can actually heal, or at least grants one serenity in entering the other side

  Mungkin itu hanya detak jantung, deru darah dalam pembuluh kita, derap setiap langkah kita, tapi tanpa sadar tubuh kita pun memancarkan iramanya sendiri dan menghasilkan suatu harmoni unik bagi setiap orang. Lalu harmoni unik ini saling bertautan dengan harmoni-harmoni unik lainnya di dunia ini, baik manusia, hewan, atau tumbuhan, membentuk suatu mega orkestra, orkestra dari semesta. Dan dengan riset yang mendalam, bukan tidak mungkin kita menemukan keterkaitan harmoni tersebut dalam hubungan interpersonal. Bukan tidak mungkin juga kita menemukan bahwa menghibur diri dengan musik adalah sebuah proses tuning bagi mereka yang sedang kacau keharmonian jiwanya.

  The only conclusion we have now is that music is something magical, and I don't mind saying it as a heavenly bless. Maybe it is something which was granted to help us to understand the universe, and to think as one, as the creation of the Almighty.